Beberapa pekan terakhir, pasar modal Indonesia diramaikan oleh fenomena booming saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). Perjalanan harga sahamnya pasca-IPO memantik perhatian para investor ritel maupun institusi, serta tak luput dari sorotan otoritas bursa.

CDIA adalah singkatan dari PT Chandra Daya Investasi Tbk—perusahaan investasi infrastruktur yang merupakan anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (pemimpin industri kimia dan energi di Asia Tenggara) serta EGCO Group asal Thailand. CDIA fokus pada investasi sektor energi, air, logistik, serta penyimpanan dan kepelabuhan. Menariknya saham CDIA adalah salah satu perusahaan milik konglomerat Indonesia, Prajogo Pangestu. CDIA merupakan anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), yang juga dimiliki mayoritas oleh Prajogo Pangestu. TPIA memiliki sekitar 66,67% saham CDIA, menjadikan Prajogo sebagai pemegang kendali atas perusahaan ini.

Kenaikan harga saham CDIA pasca-IPO yang sangat signifikan juga turut membawa nama Prajogo Pangestu kembali menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia, mengungguli rival bisnis lainnya. Hal ini menunjukkan betapa krusial dan strategisnya posisi CDIA dalam portfolio bisnis Prajogo. Singkatnya, CDIA adalah kendaraan utama Prajogo Pangestu untuk mengembangkan bisnis infrastruktur penunjang industri besar yang selama ini menjadi tulang punggung kekayaannya. Kepemilikan dan pengelolaan yang solid dari CDIA terus menjadi daya dorong utama pertumbuhan bisnis investasi konglomerat tersebut di pasar modal Indonesia.

Jadilah investor cerdas—ambil pelajaran dari langkah-langkah para pemain besar, namun tetap kritis dalam menilai potensi serta risiko. Perjalanan CDIA di bawah kepemilikan Prajogo Pangestu adalah bukti nyata bahwa mimpi tinggi hanya akan berarti jika didorong oleh tekad tanpa henti dan komitmen menciptakan nilai bagi banyak orang.